Bagaimana perempuan memandang Akikah? Tulisan Musdah Mulia yang merupakan Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) patutlah menjadi referensi. Dalam tulisannya Ia kembali menegaskan bahwa dalam prakteknya dahulu Nabi Muhammad SAW tidak membedakan sembelihan hewan untuk merayakan kesyukuran kelahiran anaknya baik laki maupun perempuan. Lantas darimana distorsi bahwa untuk anak laki harus 2 ekor kambing dan perempuan setengahnya? Walaupun Akikah adalah budaya Jaman Jahiliyah yang masih terus dipertahankan dengan perbaikan, ia memiliki sumber-sumber sejarah yang patut dipelajari. Hukum Sunnah untuk melaksanakan Akikah tentu tidak semata-mata muncul sebagaimana juga aturan tentang jumlah hewan yang disembelih. Lantas mengapa praktek Nabi SAW, justru di distorsi? Menarik juga dicermati bagaimana Musdah Mulia memparkan (walaupun singkat) bagaimana tuntunan mendidikan anak-anak. Perempuan Bone yang Kakek dari Ayahnya, H. Abdul Fatah merupakan Mursyid tern...
Mari bersama membangun masyarakat belajar