Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

GALAKSI KOMUNIKA

10 JAM TANPA LISTRIK DI KOTA METROPOLITAN Sejak selasa, (16/10) pukul 21:30 WIB, Listrik di tempat tinggal saya, Jl. Nusa Indah III/46, Cengkareng, padam tanpa pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN. Sampai saat surat ini dibuat (Rabu. 17/10 Pukul 10:43), aliran listrik masih saja mati. Berharap memperoleh informasi mengenai penyebab padamnya aliran listrik, saya menghubungi call center PLN 123 pada pukul 23:10 (16/10), karena sebelumnya anggota keluarga yang lain tidak berhasil menghubungi. Alih-alih memperoleh informasi, petugas penerima telepon bernama panggilan Hepi malah membiarkan telepon saya terkatung-katung lebih dari 10 menit hanya untuk dapat berbicara dengan Teamleader bernama Danu. Dari Danu inilah saya memperoleh informasi bahwa telah terjadi kerusakan di jaringan kabel tegangan tinggi 240KVA.  Anehnya beberapa minggu sebelumnya, informasi yang sama juga saya peroleh dari call center 123 berkenaan padamnya aliran listrik tempat tinggal saya.  Saya juga men

GAGAL HARAP BERSIHNYA SISTEM PERADILAN

Setelah menunggu sepuluh hari memegang surat tilang dari Polisi, hari ini saya mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ini adalah pengalaman pertama saya menjalani proses hukum di institusi Pengadilan. Bersiap dengan pakaian rapi karena yang akan saya datangi adalah institusi negara dan segera berangkat saat jam menunjuk pukul 7.30, karena sidang akan berlangsung Pukul 8.00. Makan pagi selesai pukul 7.15. Sambil menunggu pukul 07.30 sebelum berangkat, saya bermain dengan buah hati. Mengendarai sepeda motor yang sama, saya periksa lebih dahulu apakah lampu dan kesiapan kelengkapan kendaraan. Untung hari ini jalur yang dilalui tidak terlampau padat, dan saya tiba di Pengadilan tepat pukul 8:15. Setelah memarkirkan kendaraan dan bertanya kepada petugas pemeriksa dipintu masuk ruang kantor Pengadilan saya di arahkan ke lantai 3 tempat pengambilan SIM sepeda motor berada. Sempat gugup karena terlambat dari jadwal yang tertera didalam surat tilang, saya mendatangi ruan

Lindungi Diri Sebelum Beraksi

Hari-hari belakangan ini, aksi demonstrasi menuntut pembatalan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kian marak. Situasi di beberapa daerah sudah diwarnai dengan aksi yang cukup memanas. Makasar sudah membara, disusul Lampung dan beberapa tempat lainnya. Tidak hanya mahasiswa, buruh, tani bahkan artis yang anggota DPR sekalipun ikut turun ke jalan. Semakin semaraknya aksi demonstrasi yang dilakukan mengingatkan saya pada situasi dimana banyak teman-teman mahasiswa dan aktivis lainnya mengalami penangkapan dahulu. Ada yang melawan balik petugas yang menangkap, ada yang berupaya melarikan diri dan ada juga yang akhirnya harus mendekam dibalik jeruji. Prihatin mengingat peristiwa yang demikian, saya teringat bahwa LBH Bandung pernah menerbitkan satu buku saku tentang hak-hak tersangka. Namun sayang saya tidak lagi dapat menemukannya. Untunglah belum lama berselang, teman di PBHI Nasional pernah memberikan kesempatan saya untuk belajar dan mencetakkan selebaran bertema yang sama.

PIPIN CEPLOS

Entah kenapa sejak kemarin malam 19/03 pikiran saya “terganggu” dengan akan berlangsungnya Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Mungkin karena halangan saat pulang kantor ketika saya (ternyata) melalui kantor KPUD DKI yang sedang dipenuhi massa pendukung FOKE – NARA, atau mungkin karena memang sedang “iseng” atau bisa jadi karena pikiran lagi kepingin dibawa serius. Namun yang pasti hingga malam ini 20/03, “gangguan” tersebut masih tersisa dikepala saya. Pagi tadi, saya coba berselancar di jagat maya, mencari tahu siapa saja yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon pemimpin di DKI Jakarta ini. Ternyata sudah ramai pasangan yang mendaftarkan diri di KPUD DKI. Ada Alex –Nono, Hendardji-Riza, Jokowi-Ahok, Foke-Nara, Hidayat-Didik yang kesemuanya didukung partai atau koalisi partai atau “mencoba untung” dari dukungan partai. Hanya satu pasangan bakal calon yang menarik perhatian saya Faisal-Biem yang diusung melalui jalur independen. Dari awal memang saya sudah menaruh antipati ter