Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

Belajar Ketenagakerjaan Dari Kawan Yang Ditahan Akibat Laping

Senin siang (28/9) seorang kawan kecil menelepon dengan suara yang terdengar gusar, tidak seperti biasanya. “Dot, gua ditahan ama kantor gak boleh kemana-mana karena ketahuan memakai uang setoran, tolong lu kasih tau bini gua, kalau bisa ke kantor, kalau bisa juga lu anterin yah” begitu kawanku itu menjelaskan. Seolah tak peduli dengan kondisi lawan bicaranya, terus saja ia menceritakan kejadian yang membuatnya ditahan di kantor. Sambil sedikit menarik nafas beristirahat dari aktivitasku, kusempatkan untuk menanyakan lebih detail permasalahan yang dihadapi kawan tersebut. Dari ceritanya, kusimpulkan bahwa ia dalam keadaan kalut dan sedang tidak dapat berpikir lebih jernih. Karna itu kujelaskan bahwa, istilah “tahanan” dalam arti hukum hanya dapat dilakukan oleh pejabat penegak hukum, bukan warga sipil, kalaupun ada warga sipil yang merenggut kebebasan warga sipil lainnya dengan penahanan, itu namannya penculikan. Dengan alasan kondisi saat itu tidak memungkinkan bagiku untuk menjel

Diskriminasi Positifkah???

Keluar dari rumah menggunakan sepeda motor. Tidak berapa lama sudah berada di jalan raya yang penuh sesak dengan berbagai kendaraan. Jenis sepeda motor sudah pasti "merajai" jalanan disusul oleh mobil-mobil pribadi yang ikut berdesakkan. Ada juga "paus"-nya jalan raya, kalau menurut Menhub, mobil-mobil berbadan besar. Beberapa kali sempat juga terlihat kendaraan tanpa mesin. Tak berapa lama, karena ada keperluan bertemu dengan seseorang, masuk kedalam parkiran sebuah mall. Kembali melihat jajaran raja-raja jalanan dalam posisi yang berbaris yang sangat kokoh. Seseorang berseragam menghampiri, "Maaf pak, parkiran penuh, lihat plang itu" katanya sambil menunjuk sebuah plang yang bertulis "Maaf Parkir Penuh". Terlihat memang jajaran sangat erat para raja, bahkan satu-dua raja ada yang keluar dari barisannya. Tanpa pikir panjang dan karena terdesak oleh pentingnya pertemuan itu, raja kecil ini dipacu lambat sambil mencari kemungkinan masuk barisan. S

Apa Maunya Century?

Dalam satu minggu belakangan ini berita di media massa Indonesia dibanjiri dengan isu seputar Bank Century.Mulai dari aksi mantan nasabah yang dibawa lari uangnya, pemerintah yang mengucurkan dana melalui billout, anggota DPR yang beraksi karena pemerintah mengucurkan dana lebih besar ketimbang buat rakyat miskin, berbagai berita terkait lainnya. Herannya, tidak satupun berita yang menginformasikan tentang manajemen baru Bank Century. Apa yang tengah mereka lakukan terhadap isu ini? Ada isu yang mungkin hanya diketahui oleh segelintir orang bahwa, Bank Century akan mengubah nama, ada juga celotehan bahwa dana besar yang digelontorkan pemerintah akan digunakan untuk "membenahi" image, bahkan ada kalangan yang membicarakan tentang pengangkatan Direktur Utama baru Bank Century adalah pesanan dari Menteri Keuangan. Namun dibalik itu semua sangat nampak terlihat bahwa, pemerintah Indonesia sekarang ini lebih mengarusutamakan para pemilik uang besar yang bermegah-megahan diatas ker

KEMAH BELAJAR

Sembilan tahun lebih tidak bergumul dilingkungan rumah membuatku kangen akan suasana bermain yang dahulu kurasakan waktu kecil. Keinginan untuk mengulang masa itu membuat semangat membuncah untuk mengumpulkan sejumlah kawan kecil. Setelah obrol-obrol kecil, disepakati untuk membuat acara jalan-jalan yang bertajuk kemah belajar. Sekarang ini hasil dari kemah belajar adalah dibentuknya forum belajar yang berkeputusan untuk membangun wadah komunikasi antar warga kapuk berupa radio komunitas selain membuat agenda rutin "curhat belajar" setiap jumat malam.

Posisi Media Dalam Pemberitaan "Penyerangan Kantor Polsek Matraman"

Dini hari, sabtu 5/09, Kantor Polsek Matraman diserang sejumlah orang tidak dikenal. Media ramai membicarakan peristiwa ini. Beragam sudut pandang diutarakan. Menarik memperhatikan bagaimana media on-line menuliskan peristiwa Penyerangan Polsek Matraman hari ini. Tiga media online saya kutip untuk dijadikan sample. Media itu adalah detik.com, kompas.com, dan okezone.com. Dari ketiga media tersebut terdapat kesamaan yang menurut saya paling mendasar yaitu menggunakan sudut pandang Polisi (kekuasaan) dalam pemberitaannya. Dengan cara pemberitaan yang demikian seolah kompas, detik, dan okezone ingin mengajak pembacanya untuk menggunakan cara pandang yang sama dalam menilai peristiwa ini. Setidaknya, dari berita yang ditayangkan pada ketiga media tersebut terdapat kesamaan kesan yang ingin disampaikan, 1) Polisi diserang (dalam kondisi pasif), 2) Penyerangan adalah balas dendam, 3) Penyerang adalah orang yang tidak taat hukum. 4) Pelecehan hukum, 5)Polisi dirugikan. Hampir kesemua media me

Untung Membuat Acara Kurang Beruntung

Pernah menonton acara reality show televisi bertajuk “Uang Kaget” atau “10 X Lipat” atau “Renovasi Rumah” atau “Tolong” atau yang masih tayang “Andai Aku Menjadi” ? Atau mungkin pernah menyaksikan acara televisi yang bertemakan “kedermawanan sosial” lainnya yang semakin semarak di layar televisi kita sekarang ini? Saya teringat dengan sebuah wawancara televisi yang menanyai salah seorang pioneer acara reality show bertemakan kedermawanan sosial. Ketika ditanya apa alasannya membuat acara reality show yang menayangkan “bantuan” kepada orang-orang miskin ia menjawab bahwa hal tersebut untuk semakin memupuk “kepedulian sosial” dan menjembatani antara orang-orang kaya dan miskin yang ada di Indonesia. Alasan lainnya yang ia kemukakan adalah bahwa acara sejenis seperti yang dibuatnya ternyata memiliki daya tarik tersendiri sesuai dengan watak “kekeluargaan” masyarakat Indonesia Pertama kali melihat acara “Milyuner” yang menampilkan orang tidak mampu yang terpilih untuk diberi kesempatan ber

PARA PENCARI TUHAN DAN PENCARI UANG

Pak Jalal, Bang Jek, Chelsea, Juki dan Barong pulang dari melaksanakan ibadah haji disambut dengan iringan marawis yang dipersembahkan oleh pak RW....Bang Jek yang sekarang disapa dengan Haji Jek berdoa dengan khusuk karena kangen dengan Ka'bah...."gue kangen ame ka'bah" ujar Haji Jek. Demikian sekilas adegan yang ditampilkan dalam sinetron religi (Islam) Para Pencari Tuhan jilid 3 di SCTV setiap waktu sahur dan diulang menjelang berbuka. Apik dan sangat khas Dedy Mizwar membuat sinetron religi ini, hebat. Banyak ajaran ajaran agama (islam) yang dikomunikasikan dengan cara sederhana oleh sinetron ini. Mulai dari arah kiblat, puasa, Zakat bahkan perihal haji disampaikan dengan bahasa yang tidak melulu rumit. Sampai titik ini banyak nilai positif yang disampaikan PPT dalam setiap penayangannya. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa PPT merupakan bagian dari produk industri media massa (televisi) yang bertujuan mengeruk keuntungan dari setiap penayangannya. Kita bi