Skip to main content

Lindungi Diri Sebelum Beraksi

Hari-hari belakangan ini, aksi demonstrasi menuntut pembatalan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kian marak. Situasi di beberapa daerah sudah diwarnai dengan aksi yang cukup memanas. Makasar sudah membara, disusul Lampung dan beberapa tempat lainnya. Tidak hanya mahasiswa, buruh, tani bahkan artis yang anggota DPR sekalipun ikut turun ke jalan.

Semakin semaraknya aksi demonstrasi yang dilakukan mengingatkan saya pada situasi dimana banyak teman-teman mahasiswa dan aktivis lainnya mengalami penangkapan dahulu. Ada yang melawan balik petugas yang menangkap, ada yang berupaya melarikan diri dan ada juga yang akhirnya harus mendekam dibalik jeruji.

Prihatin mengingat peristiwa yang demikian, saya teringat bahwa LBH Bandung pernah menerbitkan satu buku saku tentang hak-hak tersangka. Namun sayang saya tidak lagi dapat menemukannya. Untunglah belum lama berselang, teman di PBHI Nasional pernah memberikan kesempatan saya untuk belajar dan mencetakkan selebaran bertema yang sama. Lebih beruntung lagi ternyata saya sempat memiliki file berkenaan dengan hak dalam KUHP.

Sebagai usaha kecil dalam solidaritas terhadap demonstran saya unggah file itu semua agar kiranya dapat bermanfaat melindungi diri dari penangkapan yang sewenang-wenang. Walupun jauh dari ideal, namun setidaknya hal ini dapat menjadi pegangan bagi demonstran untuk selalu bertindak rasional dalam setiap kemungkinan terburuk penangkapan.

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Ganda demi Bonus Demografi

DJOKO SANTOSO DIDIE SW . Daripada tidak, Indonesia lebih baik sedikit terlambat untuk memulai sistem pendidikan ganda dalam pendidikan tinggi. Sistem ini sukses diterapkan Jerman dan ditiru banyak negara Eropa, termasuk menjadi pendo- rong kemajuan Korea Selatan. Maka, wajar jika Presiden Joko Widodo meminta agar hal tersebut segera serius dilaksanakan. Presiden memang berkali-kali menekankan relasi antara pendidikan dan kebutuhan nyata sesuai perkembangan cepat zaman. Lantas apa pentingnya dan bagaimana sebenarnya cara kerja dari sistem pendidikan ganda? Bagaimana perguruan tinggi bersama perusahaan industri bisa menerapkan pendidikan kejuruan dan pelatihannya tersebut dengan sukses? Jerman menerapkan sistem pendidikan ganda dalam upaya mempercepat penyejahteraan penduduknya. Sistem ini menghasilkan kontribusi besar dari sejumlah besar kaum muda yang berketerampilan khusus. Model pendidikan praktis ini dapat melatih kaum muda dalam keterampilan yang relev...

Masa Depan PAN (1): Tragedi Pulang Kandang dan Poros Tengah

BAMBANG SETIAWAN   5 Januari 2018  10:49 WIB     KOMPAS Di hadapan 15.000 orang yang memadati Istora Senayan, Jakarta, 23 Agustus 1998, tokoh reformasi Amien Rais meresmikan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN). Didukung tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan agama, PAN berdiri dengan lambang matahari yang menyinari segala penjuru. Partai Amanat Nasional (PAN) menarik bukan hanya karena sejarah berdirinya, melainkan karena perjalanan politiknya yang mengubah partai perjuangan ini menjadi partai figur. Dari semangat partai berdimensi plural menjadi partai bernuansa tunggal. Sebagai partai politik yang kemunculannya memanfaatkan momentum gerakan reformasi yang menumbangkan Orde Baru, PAN awalnya sangat dekat dengan semangat pembaruan dengan menggalang sebanyak mungkin elemen masyarakat. Sebagian tokoh kunci reformasi menjadi tiang berdirinya partai berlambang matahari ini. Di tengah kerusuhan yang masih berlang...

Masa Depan PAN (3-Habis): Jebakan Koalisi dan Kemandirian Partai

BAMBANG SETIAWAN   7 Januari 2018  19:59 WIB     KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK) Mantan anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah menggelar jumpa pers terkait pemberhentian dirinya dari Partai Amanat Nasional (PAN) di sebuah restoran di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/9/2014). Wanda Hamidah diberhentikan dari partainya karena mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014. PAN tercatat menjadi partai paling banyak merekrut artis di pemilu 2004. Tarik-ulur ideologi di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) berjalan seiring dengan pergantian tokoh-tokoh pimpinannya. Namun, naik turunnya suara PAN tidak ditentukan oleh kepemimpinan dan ideologinya semata, tetapi oleh langkah koalisinya. Pada pemilu pertama era reformasi, tahun 1999, partai berlambang matahari itu berhasil memperoleh 7,4 persen suara dan bisa menempatkan 34 wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pemilu berikutnya (2004) PAN mengalami kemerosotan ...