Skip to main content

PARA PENCARI TUHAN DAN PENCARI UANG

Pak Jalal, Bang Jek, Chelsea, Juki dan Barong pulang dari melaksanakan ibadah haji disambut dengan iringan marawis yang dipersembahkan oleh pak RW....Bang Jek yang sekarang disapa dengan Haji Jek berdoa dengan khusuk karena kangen dengan Ka'bah...."gue kangen ame ka'bah" ujar Haji Jek.

Demikian sekilas adegan yang ditampilkan dalam sinetron religi (Islam) Para Pencari Tuhan jilid 3 di SCTV setiap waktu sahur dan diulang menjelang berbuka. Apik dan sangat khas Dedy Mizwar membuat sinetron religi ini, hebat.

Banyak ajaran ajaran agama (islam) yang dikomunikasikan dengan cara sederhana oleh sinetron ini. Mulai dari arah kiblat, puasa, Zakat bahkan perihal haji disampaikan dengan bahasa yang tidak melulu rumit. Sampai titik ini banyak nilai positif yang disampaikan PPT dalam setiap penayangannya.

Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa PPT merupakan bagian dari produk industri media massa (televisi) yang bertujuan mengeruk keuntungan dari setiap penayangannya. Kita bisa lihat berapa banyak dan lama tayangan iklan yang mengiringi setiap penayangan PPT.
1. Saat akan dimulai, iklan sponsor dan kuis (cara lain beriklan)
2. Saat Tayangan, dalam durasinya yang hampir dua jam, kita akan melihat tayangan iklan yang kalau di akumulasikan akan berimbang dengan durasi PPT-nya sendiri (1:1)
3. Iklan dalam tayangan (dalam bahasa orang iklan sih disebut "softselling") yang menampilkan merek produk tertentu.
4. Iklan menjelang usai tayangan.

Hal demikian ini juga berlaku untuk penayangan ulang PPT, diwaktu menjelang berbuka dan waktu lainnya.

Bisa dibayangkan jika untuk sekali tayang berdurasi 30 detik, SCTV menetapkan harga 25 Juta, berapa uang yang berhasil di raup oleh SCTV. Belum lagi perusahaan iklan yang membuat tayangannya, aktor2 pemain PPT dan Aktor iklannya. Ditambah dengan agen-agen lain yang mendukung, sudah barang tentu banyak para pencari uang yang terpenuhi hasrat pencariannya dengan keberadaan tayangan PPT hingga kali ketiganya kini.

Berkait dengan Industri adalah pasar. Demikian juga dengan industri televisi, ia juga mengandalkan akumulasi keuntungannya dari pasar. Semakin setia pasar untuk mengkonsumsi produk industri, maka semakin besar pula akumulasi keuntungan yang dapat dihasilkan industri. Namun demikian pasar tetaplah dinamis dan terus berubah.

Kita sudah banyak menyaksikan produk-produk industri yang pada awalnya diciptakan secara idealis namun akhirnya ketika laku dipasaran malah menjadi "korban" pasar.

Adalah Positif jika ternyata Para Pencari Tuhan akhirnya mampu memberikan hidup bagi Para Pencari Uang. Namun jika pada akhirnya ia juga "hanya" menjadi Pencari Uang, kerugian akan sangat tampak jelas di depan mata.

Saat ini masyarakat Indonesia, khususnya kaum muslimin termasuk saya,sedang menikmati pembelajaran dari tayangan PPT bahwa dengan "Mencari Tuhan" kita juga akan dapat keuntungan (uang). Dedy Mizwar, telah melakukan ini dengan caranya sendiri dalam PPT, siapa selanjutnya??.

Comments

Popular posts from this blog

PIPIN CEPLOS

Entah kenapa sejak kemarin malam 19/03 pikiran saya “terganggu” dengan akan berlangsungnya Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Mungkin karena halangan saat pulang kantor ketika saya (ternyata) melalui kantor KPUD DKI yang sedang dipenuhi massa pendukung FOKE – NARA, atau mungkin karena memang sedang “iseng” atau bisa jadi karena pikiran lagi kepingin dibawa serius. Namun yang pasti hingga malam ini 20/03, “gangguan” tersebut masih tersisa dikepala saya. Pagi tadi, saya coba berselancar di jagat maya, mencari tahu siapa saja yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon pemimpin di DKI Jakarta ini. Ternyata sudah ramai pasangan yang mendaftarkan diri di KPUD DKI. Ada Alex –Nono, Hendardji-Riza, Jokowi-Ahok, Foke-Nara, Hidayat-Didik yang kesemuanya didukung partai atau koalisi partai atau “mencoba untung” dari dukungan partai. Hanya satu pasangan bakal calon yang menarik perhatian saya Faisal-Biem yang diusung melalui jalur independen. Dari awal memang saya sudah menaruh antipati ter

Dapat Link Buku

Buat temans yang senang membaca lewat komputer, Ada hadiah dari seorang kawan yang juga penikmat e-book. Sayang, saya belum sempat preview semua halaman websitenya, jadi saya belum dapat memberi cerita apapun tentang hal ini. Coba jelajahi di perpustakaan digital ini .

Pendidikan Ganda demi Bonus Demografi

DJOKO SANTOSO DIDIE SW . Daripada tidak, Indonesia lebih baik sedikit terlambat untuk memulai sistem pendidikan ganda dalam pendidikan tinggi. Sistem ini sukses diterapkan Jerman dan ditiru banyak negara Eropa, termasuk menjadi pendo- rong kemajuan Korea Selatan. Maka, wajar jika Presiden Joko Widodo meminta agar hal tersebut segera serius dilaksanakan. Presiden memang berkali-kali menekankan relasi antara pendidikan dan kebutuhan nyata sesuai perkembangan cepat zaman. Lantas apa pentingnya dan bagaimana sebenarnya cara kerja dari sistem pendidikan ganda? Bagaimana perguruan tinggi bersama perusahaan industri bisa menerapkan pendidikan kejuruan dan pelatihannya tersebut dengan sukses? Jerman menerapkan sistem pendidikan ganda dalam upaya mempercepat penyejahteraan penduduknya. Sistem ini menghasilkan kontribusi besar dari sejumlah besar kaum muda yang berketerampilan khusus. Model pendidikan praktis ini dapat melatih kaum muda dalam keterampilan yang relev